Aku Juga Pernah Hancur

Siapa bilang aku tidak pernah muak dengan hidupku?
Siapa bilang aku tidak pernah menangis sejadi-jadinya karena kehilangan bagian yang paling aku cintai?
Siapa bilang hidupku selama ini berjalan begitu baik, tanpa sesak sedikit pun?

Ketahuilah...
Aku juga manusia. Sama sepertimu.
Ada hari-hari di mana aku benar-benar terjun bebas ke dalam jurang kegagalan.
Aku pernah berdiam diri di kamar, mengurung diri dalam rasa kecewa atas ketidakadilan dunia ini.
Pernah ditinggal oleh orang yang paling aku cintai, diremehkan oleh keluargaku sendiri,
dan pernah pula menjalani hari-hari di mana segala hal terasa hampa,
hingga aku tak mampu merasakan apa pun.

Aku hidup, tapi hatiku mati.
Mataku terbuka, tapi hanya melihat kegelapan.
Aku sibuk mempertanyakan diri pada Tuhan:
"Mengapa aku? Kenapa harus aku yang merasakan semua ini?"

Namun pada akhirnya, aku bersyukur.
Bersyukur pernah mengalami fase-fase yang mengoyak hati,
karena dari sanalah aku tumbuh.
Jika hari ini kamu melihatku hidup dengan penuh ketenangan,
ingatlah: untuk sampai ke titik ini,
aku harus kehilangan diriku sendiri berkali-kali.

Kamu hanya perlu bertahan.
Percayalah — badai pasti akan berlalu.
Sakit akan sembuh, meski butuh waktu.
Berjalanlah, sekalipun harus berdarah-darah.

Dunia ini hanya memberimu dua pilihan:
Pertama, apakah kamu akan ditelan olehnya?
Kedua, apakah kamu tetap akan berjalan, bagaimanapun kondisinya?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kembali Tersenyum

Sosok Yang Aku Tunggu

Titik Akhir Berpasrah: Aku Pamit