Aku Bukan Pilihan, Aku Tujuan

Aku tidak pernah menjadikan siapapun sebagai pilihan.
Maka dari itu, aku pun tidak sudi dijadikan pilihan.
Jadikan aku satu-satunya, atau jangan sama sekali.

Jika kau punya opsi lain, pergilah.
Aku tidak akan memaksamu untuk tinggal.
Aku mampu melepasmu, bahkan tanpa perdebatan.

Kau boleh selektif dalam mencari pasangan,
tapi selektif itu bukan berarti membuka hati untuk semua lalu menimbang-nimbang mana yang paling nyaman.
Kalau kau mendekati banyak orang,
itu bukan selektif—itu bimbang, atau bahkan egois.

Pilih satu. Ambil resikonya.
Jika itu aku, yakinkan hatimu berulang kali.
Bukan karena aku sempurna,
tapi karena aku ingin jadi tujuan, bukan cadangan.

Jadikan aku rumahmu, bukan tempat singgah.
Jadikan aku tujuanmu, bukan persinggahan.
Dan jika kau benar-benar siap menggenggam tanganku,
maka kau juga harus siap menggenggam seluruh hidupku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kembali Tersenyum

Sosok Yang Aku Tunggu

Titik Akhir Berpasrah: Aku Pamit