Maaf

Aku tidak punya keluarga yang sebaik keluargamu.
Sebelum kamu datang, aku apa-apa sendiri.
Aku lebih milih simpan cerita sendiri, dibanding ceritain ke orang lain, bahkan ke keluargaku sendiri.

Tapi sejak ada kamu, aku kayak nemuin kepingan diriku yang hilang.
Aku bisa ngerasain lagi gimana rasanya semangat jalanin hari-hari, walaupun kadang capek, tapi ada kamu yang bikin aku mau terus maju.

Aku mau bilang terima kasih...
Terima kasih karena kamu masih ada di hari-hariku, meski kadang kita berantem, meski kamu sering diemin aku, sering bilang aku gak sayang kamu.
Tapi sebenarnya, perasaan aku gak pernah berubah sedikitpun ke kamu.
Kalau boleh jujur, aku malah makin pengen terus sama kamu.
Makin pengen jadi versi terbaik dari diriku… buat kamu.

Maaf kalau kemarin aku benar-benar bikin kamu kecewa.
Tapi ketahuilah... apa yang kamu lihat, gak selalu seperti yang kamu bayangkan.
Aku menjagamu dengan caraku, mungkin bukan yang sempurna, tapi sungguh dari hati.
Kamu selalu ada di pikiranku, dan di hatiku.
Bahkan saat aku terlihat diam, sesungguhnya aku sedang memperjuangkan kita dengan diam-diam.

Kalau suatu saat kamu ragu, ingat ini:
Aku tetap memilih kamu, bahkan saat dunia terasa berat, bahkan saat semua terasa jauh.
Karena kamu bukan cuma seseorang yang singgah — kamu rumahnya.

Dan kalau suatu hari aku kehilangan kamu...
Aku harap kamu tahu, aku pernah menyayangimu sebaik-baiknya manusia yang terluka tapi tetap mau percaya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kembali Tersenyum

Sosok Yang Aku Tunggu

Titik Akhir Berpasrah: Aku Pamit