Terjebak Dalam Pikiran Sendiri
Ada lelah yang tak bisa sekadar ditidurkan, dan sesak yang tak tahu harus tumpah ke mana. Rasanya seperti dunia terus bergerak cepat, sementara aku diam di tempat—terjebak dalam labirin pikiranku sendiri.
Aku coba mencari jalan keluar, tapi semakin aku melangkah, semakin dalam aku tersesat.
Malam-malam terasa begitu panjang, tapi mata ini enggan tertutup. Terlalu banyak suara di kepala, terlalu banyak perasaan yang berebut ruang, semua ingin dimengerti, semua ingin didengar.
Aku hanya ingin tenang. Tapi pikiranku seperti laut yang tak pernah berhenti bergelombang—selalu datang dengan ombak baru, membawa resah yang makin dalam dan makin sulit diredakan.
Mungkin ini cuma fase. Mungkin besok aku akan merasa lebih baik.
Tapi… bagaimana kalau tidak? Bagaimana kalau ini bukan sementara, melainkan lingkaran tanpa ujung, tempat di mana aku terus berputar, tanpa tahu arah, tanpa tahu kapan bisa keluar?
Aku ingin berhenti sebentar saja. Tarik napas panjang tanpa harus memikirkan apapun. Tapi dunia seolah tak memberiku izin. Aku lelah.
Dan lebih menyedihkannya, aku bahkan tak tahu bagaimana cara benar-benar beristirahat.
Komentar
Posting Komentar