Penantian Cintaku

Hai jodohku, apakah kau masih sabar menunggu?

Hai jodohku, apakah kau masih sabar menunggu? Kuatkah dirimu menghadapi pandangan orang yang mungkin menganggapmu tidak laku? Mampukah kau meyakinkan orangtuamu tentang kehadiranku? Aku di sini sedang berjuang untuk datang kepadamu, mempersiapkan segala tanggung jawabku sebagai seorang wanita. Aku ingin berbagi sedikit cerita; aku bukanlah orang yang sempurna, tapi aku berusaha keras untuk memperbaiki diri.

"Mempelajari Ilmu dengan Baik dan Mendapatkan Pendidikan yang Berkualitas"

Aku tidak harus memintamu dengan nilai akademis yang sempurna, tapi dengan pendidikan yang baik, aku berharap bisa meyakinkan orangtuamu bahwa aku adalah wanita yang terdidik dan siap mendampingi hidupmu. Aku sedang berusaha untuk bisa S2 , impian ini yang sedang aku usahakan untuk aku wujudkan bersamamu, mudah-mudahan kita bisa S2 bareng. Mungkin pendidikan dan nilai ku tidak sempurna, tapi ini adalah kesungguhanku untuk menjadi pendamping yang baik dalam rumah tangga kita nanti.

"Aku yang Selalu Berhijab Syar’i dan Kamu yang Selalu Belajar Agama dengan Baik"

Aku yang selalu mengenakan hijab syar’i menunjukkan ketaatan dan kesetiaanku kepada Allah dan calon pendampingku. Hijabku mungkin terlihat besar dan menutup tubuhku, namun sangat anggun dengan akhlakku. Tidak perlu membuka hijab untuk terlihat cantik, karena aku merasa percaya diri dan bahagia dengan pakaian yang ku kenakan, meskipun sederhana.

Aku merasa malu jika ilmu agamaku tidak setara dengan ilmu agamamu. Maka aku berusaha keras untuk memahami agama dan menjadi istri yang baik. Banyak kekurangan dalam diriku yang ku coba perbaiki agar bisa mendampingi hidupmu dengan baik. Ketika aku berpapasan denganmu, aku selalu merasa malu. Bukan karena sok suci, tetapi aku berusaha meyakinkan hati agar tidak berharap terlalu banyak. Aku khawatir jika ada seseorang yang benar-benar jodohmu dan aku akan kecewa jika itu bukan aku. Namun, aku yakin apa pun yang terjadi adalah yang terbaik untuk kita.

Menunggu memang tidak mudah, terutama tanpa kepastian. Siapa yang bisa menjamin bahwa dia adalah jodoh kita? Jodoh adalah urusan ilahi, dan kadang yang lama pacaran belum tentu berakhir di pelaminan, sementara yang baru kenalan bisa langgeng sampai tua. Jodoh memang unik, seperti rizki yang kita cari setiap hari atau ilmu yang kita tuntut.

Aku sangat mengagumimu, meskipun hanya bisa melihatmu dari jauh. Aku berharap kau tidak pernah melihatku, karena aku tidak ingin mengganggu hidupmu atau mengalihkan perhatianmu dari memperbaiki diri untuk seseorang yang beruntung memilikimu. Dan aku masih berharap, orang itu adalah aku.

Aku tidak pernah meminta lebih darimu, apalagi ruang hati yang kosong untukku. Mencintaimu dari jauh dan berusaha menyamai tingkat imanmu adalah kebahagiaan tersendiri. Aku belajar mengenal Tuhanku dan memohon kepada-Nya. Kadang aku merasa sedikit memaksa untuk meminta hatimu, karena aku tahu hanya Dia yang memiliki hati setiap makhluk.

Kita saling mendoakan dalam diam, berharap akan dipersatukan dalam keridhaan Allah. Aamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kembali Tersenyum

Sosok Yang Aku Tunggu

Titik Akhir Berpasrah: Aku Pamit