Lelaki-ku Kelak,
Mas,
Duniaku mengerikan dan kedatanganmu dalam hidupku membawa begitu banyak kebahagiaan. Kehidupanku berantakan dan kehadiranmu di sisiku membawa begitu banyak kebaikan. Aku menaruh banyak sekali harapan padamu. Entah perjalanan ini akan berhenti di mana. Entah kisah ini akan berakhir seperti apa. Tapi aku ingin kamu tahu bahwa dipertemukan Tuhan denganmu menjelma salah satu keberuntungan dalam hidupku.
Mas,
Bagaimana rasanya beriringan dengan perempuan yang keras kepala sepertiku?
Bagaimana rasanya berdampingan dengan perempuan yang sulit menerima perubahan dalam hidupnya sepertiku?
Bagaimana rasanya menjalani hari-harimu dengan perempuan yang punya banyak ketakutan seperti aku?
Bagaimana rasanya memahami keegoisanku yang kadang seringkali menguji kesabaranmu?
Mas,
Banyak hal yang ingin aku sampaikan.
Banyak kalimat yang ingin aku ungkapkan. Banyak pernyataanku yang mesti kamu dengarkan. Banyak pertanyaanku yang harus kamu berikan jawaban. Pernikahan adalah perjanjian yang sakral. Pernikahan bukan perjanjian yang abal-abal. Apa kamu sudah yakin untuk menjadikan aku istrimu?
Apa kamu sudah siap untuk menghabiskan sepanjang hidupmu bersamaku?
Mas,
Aku tidak mau kamu menikahiku hanya karena kamu mencintaiku, sebab rasa cinta bisa luntur kapan saja. Aku ingin kamu menikahiku karena kamu memang yakin untuk menua bersamaku. Tidak ada hubungan yang selalu baik-baik saja. Tidak ada perjalanan yang selalu mulus-mulus saja. Kalaupun nanti banyak terjalnya, semoga kita bisa melewatinya sama-sama. Aku memang bukan perempuan yang sempurna, tapi aku akan selalu berusaha untuk menjadi perempuan yang mampu menenangkan segala bentuk kekacauanmu.
Mas,
Kalau ada yang salah, mari kita benahi sama-sama. Kalau ada yang kurang, mari kita tambahkan berdua. Aku tidak ingin kamu berbagi cerita dengan siapa pun di luar sana, sebab kamu perlu tahu bahwa kenyamanan seringkali tumbuh ketika orang-orang sedang berbagi rahasia. Pernikahan ini milik kita, maka apa pun yang terjadi di dalamnya biarlah tetap menjadi urusan kita.
Mas,
Mungkin langit kita memang tidak selalu cerah. Hari-hari kita juga tidak selalu berjalan indah. Tapi aku ingin kamu tahu bahwa aku bahagia mengarungi kehidupan ini denganmu. Ketika kamu sudah memilihku untuk menjadi istrimu, maka sudah tugasku untuk menemani setiap langkahmu. Semoga cinta kita mendekatkan kita pada cinta-Nya. Semoga rezekimu selancar air yang deras. Semoga rasa sayangmu padaku selalu penuh tanpa batas.
Komentar
Posting Komentar