Tak Pernah Berakhir

Untuk pria yang ku cinta, untuk lelaki yang selalu ada di sisiku.

Tulisan ini ku buat khusus untukmu, lelaki yang sampai hari ini masih memilih untuk bersama, lelaki yang dengan sabar menerima segala lebih dan kurang diriku. Semoga kamu adalah orang yang terus ingin menghabiskan hidupmu bersamaku.

Sayang,
Bagaimana rasanya menjalani hubungan dengan perempuan yang keras kepala sepertiku?
Bagaimana rasanya menghabiskan waktu bersama perempuan yang sulit menerima perubahan sepertiku?
Bagaimana rasanya berhadapan dengan perempuan yang kadang menguji kesabaranmu?
Bagaimana rasanya bersama perempuan yang selalu ingin perhatianmu?

Sayang,
Terima kasih karena tidak pernah membandingkanku dengan perempuan lain yang kamu temui di luar sana, terima kasih karena tidak pernah menuntutku menjadi sempurna.
Terima kasih karena tidak pernah mengharuskan aku melakukan segala hal, dan terima kasih karena selalu berusaha membuatku bahagia.

Sayang,
Aku bersyukur Tuhan mempertemukan kita. Bukan hanya karena parasmu yang tampan, tapi hatimu yang penuh kebaikan. Terima kasih karena selalu bisa diandalkan ketika aku butuh bantuan, dan karena selalu berusaha memenuhi apa yang aku inginkan, meskipun terkadang kamu tak bisa, aku tahu kamu rela belajar untuk membuatku bahagia.

Sayang,
Jika suatu saat di tengah perjalanan kamu mulai ragu, aku mohon jangan pergi. Jika ada yang salah, mari kita perbaiki bersama. Jika ada yang kurang, mari kita lengkapi berdua. Kamu ingat, kan? Kita sudah melewati banyak hal bersama, banyak tantangan yang berhasil kita atasi. Aku sudah cukup kehilangan orang-orang dalam hidupku, maka tolong, jangan jadi luka baru bagiku.

Sayang,
Aku sadar, butuh keberanian besar untuk menerima kamu dalam hidupku. Aku tahu bahwa tidak semua orang itu sama, dan aku memberimu kesempatan untuk menjadi orang yang ku banggakan. Banyak hal yang akan datang ke depan, dan aku berharap kita mampu melewatinya bersama. Aku butuh doamu, agar kita selalu bersatu dalam doa. Semoga cinta kita selalu membawa kita lebih dekat pada cinta-Nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kembali Tersenyum

Sosok Yang Aku Tunggu

Titik Akhir Berpasrah: Aku Pamit