Aku Adalah Aku

Hallo, perkenalkan saya Dewi Susi Lestari, saya lulusan S1 Teknik Informatika. Saya sebagai anak sulung yang mempunyai 1 adik cewek, bisa dibilang saya bukan anak yang normal dan biasa pada umumnya. Saya memiliki satu hal yang engga semua orang bisa mempunyai nya. Yash, dianggap sebagai anak indigo itu ternyata engga mudah, banyak cobannya. Saya diwarisi kemampuan dari keluarga sang ayah, yang sudah biasa melihat penampakan makhluk tak kasat mata sejak saya kecil. Sehingga saya sudah terbiasa berteman dengan hantu-hantu segala macam. 

"Wi, kamu indigo kan? Kamu bisa nerawang kan? Kamu bisa liat kan? Terawang aku dong! Ramal aku dong! Tolong liatin orang ini dong! Bisa liat ini engga? Anehnya kerasa, kan?"

Kalimat tersebut yang selalu ditodongkan orang-orang kepada saya yang mereka cap bahwa saya memiliki kemampuan lebih alias indigo, seperti inilah yang mengundang banyak rasa penasaran dari teman-teman yang ada di sekitarnya. Entah itu yang diminta buat menerawang masa depan, meramal kejadian hari esok, bahkan sampai diminta untuk melihat hal-hal yang engga bisa dilihat dengan mata biasa. Ekhmmmmm~

Padahal yang namanya punya kemampuan indigo beneran itu untuk menjalaninya juga engga gampang loh. Ada aja cobaan-cobaan yang harus dihadapi setiap harinya. Udah gitu masih aja jadi target rasa penasaran oleh banyak orang. Yash, engga apa-apa juga sih sebenarnya, cuma kadang capeknya itu loh! Pengen hidup biasa aja, tapi malah jadi pusat perhatian. 

Apalagi setiap yang dilakukan pasti dihubung-hubungkan dengan hal mistis, meski sebenarnya engga ada hubungannya juga. Bayangin tuh, apa engga males kalau segala hal yang kamu alami, kamu lihat, dan kamu rasakan selalu aja dihubungkan dengan hal-hal berbau mistis? Sering banget jadi pilihan pertama buat ditanya hal-hal horor. Di kira saya engga ada takut-takutnya apa, yash? Sampai sekarang, yang sering banget bikin heran adalah kenapa sih anak indigo selalu jadi pilihan pertama buat ditanya hal-hal yang menyeramkan. Ada kejadian horor di mana pun dan kapan pun pasti jadi pihak pertama yang bakal dimintai pendapat. 

Emangnya anak indigo itu selalu bisa meramal kejadian apa yash, kok pada minta prediksi kejadian selanjutnya? Indigo bukan dukun alias tukang ramal ish:( Hal yang engga kalah selalu bikin males ketika kamu dicap punya kemampuan indigo adalah persoalan yang satu ini. Bagi banyak orang, anak indigo engga ubahnya seorang dukun, pandai memprediksi hal-hal yang belum terjadi. Capek tau, kalau beneran jadi anak indigo. Lihat crush jalan sama orang lain udah bukan masalah lagi, tapi lihat hal-hal yang engga bisa dilihat orang lain ini yang jadi masalah:") Seperti yang udah dijelaskan, yang namanya punya kemampuan indigo beneran itu sering banget bikin capek. 

Tapi, jadi anak indigo udah jelas punya kepekaan lebih dari yang lain sih. Jangankan cuma nangkap kode dari kamu, orang nangkap sinyal gaib aja lancar bener! Terlepas dari apa pun itu, yang namanya jadi anak indigo itu udah pasti punya keistimewaaan tersendiri. Kamu jelas punya kepekaan yang lebih besar dibandingkan orang lain biasanya. Urusan nangkep kode cinta-cintaan mungkin udah kayak minum air putih sehari-hari, orang kode dan sinyal yang ditangkap dari dunia lain aja masuknya gampang bener. Kayak engga ada penghalangnya~

So, mau bagaimanapun terlahir di dunia ini, pasti punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jadi, engga perlu merasa terbebani dengan hal itu asal kamu bisa mengontrolnya. Kekuranganmu bisa jadi kelebihanmu, tapi kelebihanmu bisa juga jadi kekuranganmu. Pokoknya semua saling imbang dan melengkapi~ Semangat semuanyaa.

Postingan populer dari blog ini

Kembali Tersenyum

Kadang dalam hidup, kita tidak tau apakah besok akan penuh tawa atau air mata. Kegagalan sering kali terasa sangat pahit, namun itu adalah bagian dari takdir yang sudah ditentukan. Kita mungkin pernah marah kepada Tuhan karena merasa tidak adil, tapi kita juga harus ingat, apakah kita selalu ingat Tuhan dalam kesibukan kita? Aku sering menyalahkan diri sendiri atas kegagalan dan merasa malu ketika melihat seseorang yang dulu aku pertahankan kini meraih kemenangan. Namun, waktu dan pengalaman mengajarkanku untuk menerima kenyataan. Ternyata, apa yang ku butuhkan hanyalah waktu untuk sembuh. Sang Pencipta memang baik. Akhirnya aku dipertemukan dengan seseorang yang membawaku kembali tersenyum. Terima kasih atas kehadiranmu yang membawa kebahagiaan baru dalam hidupku. Meskipun aku tidak sepenuhnya mengerti perasaanmu, aku merasa bersyukur kita pernah saling mengenal. Kita mungkin hanya bertemu untuk sementara waktu, tapi aku percaya Sang Pencipta punya rencana baik untuk kita berdua. Kena...
Baca selengkapnya

Sosok Yang Aku Tunggu

Memang tidak ada yang sempurna, dan kau pun jauh dari kata itu, tapi bagiku, kau adalah paket lengkap yang diberikan Tuhan untukku. Sampai sekarang, aku masih sering bertanya-tanya bagaimana kita dipertemukan. Lucu memang, tapi aku yakin ini adalah rencana terindah dari Tuhan. Kau selalu ada di setiap titik penting hidupku, bukan hanya sebagai kekasih, tetapi juga sebagai penjaga di setiap pintu kehidupan. Entah itu saat bahagia, sedih, atau putus asa, kau selalu ada dengan senyuman termanis dan bahu kokohmu, bahkan ketika aku sudah menyerah dengan segala kekacauan hidupku. Kadang, kau tampak seperti malaikat penolongku, selalu bisa mendengar tanda bahaya di hatiku, meskipun aku berusaha menyembunyikannya darimu. Aku berharap kau tetap menjadi sosok yang sama di puluhan tahun mendatang, sosok yang tidak akan menjadi masa lalu bagiku, yang akan terus menawarkan kenyamanan, bahkan saat aku meracau tentang bagaimana menyebalkannya dirimu saat itu. Aku membiarkan jarak di antara kita sebag...
Baca selengkapnya

Titik Akhir Berpasrah: Aku Pamit

Tuhan, kemarin doaku sangat naif dan penuh optimisme, sampai-sampai tidak rasional. Aku tahu Engkau adalah pemberi segala sesuatu dan tidak pernah meragukannya. Namun malam ini, izinkan aku untuk merevisi doaku. Karena pada dasarnya, doa itu sudah tidak lagi sejalan, tidak lagi sesuai, dan tidak mungkin mencapai tujuan yang diinginkan. Izinkan aku, Tuhan, untuk tidak lagi berharap terlalu banyak atau merasakan kekecewaan yang mendalam. Kau adalah penguasa segalanya, tapi keyakinan yang berbeda kadang berakhir dengan pengkhianatan. Kabulkan revisi doaku ini, Tuhan, agar aku bisa tetap teguh di jalan-Mu. Selanjutnya, atur segalanya sesuai kehendak-Mu. Engkau adalah sutradara terbaik dari dunia ini. Terima kasih telah hadir dalam doaku yang naif. Terima kasih juga telah memberikan harapan. Kini, aku pamit.
Baca selengkapnya