Kita, Dua Yang Dipersatukan

Jika hitam punya putih, penghujan punya kemarau, aku selalu percaya manusia juga begitu—satu diciptakan untuk melengkapi yang lainnya. Kau dan aku, salah duanya.

Aku tau, ini bukan masa-masa paling indah untuk kita. Kerikil terus datang, menghadirkan pertanyaan: masih pantaskah kita bertahan? Tapi aku percaya, Tuhan yang mempertemukan kita, dan itu cukup jadi alasan untuk terus melangkah.

Kita memang bukan pasangan sempurna. Pertengkaran sering kali menguji hati, kata-kata tajam sempat melukai. Tapi anehnya, semua itu tak pernah membuatku ingin pergi. Justru semakin banyak luka, semakin aku tahu betapa berharganya dirimu.

Masalah memang tak pernah absen, tapi lihatlah kita sekarang. Perlahan, semua itu membuat kita lebih kuat, lebih dewasa. Aku yakin, ini semua adalah bagian dari rencana Tuhan untuk mengajari kita tentang arti cinta yang sesungguhnya.

Jadi, maukah kau terus bertahan bersamaku? Kita lawan semua badai ini, kita jaga apa yang sudah Tuhan satukan. Karena aku tak pernah ragu, kau adalah bagian terbaik yang pernah Tuhan berikan dalam hidupku.

Maukah kau tetap di sisiku, apa pun yang terjadi?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kembali Tersenyum

Aku Bukan Pilihan, Aku Tujuan

Hiduplah Dengan Nyala