Tuhan, Aku Lelah. Aku Ingin Pulang

Tuhan, sekali ini saja, aku ingin dimengerti. Aku sudah berusaha sebaik mungkin untuk memahami segala sesuatu. Tapi kali ini, aku benar-benar merasa sudah cukup mengerti. Mungkin aku tidak sering seperti ini, tapi aku yakin aku lebih banyak mengerti dari sebelumnya. Aku sudah sangat lelah menghadapi hidup ini, menghadapi kenyataan bahwa aku tidak luar biasa, bahwa hatiku rapuh, bahwa aku ingin banyak tersenyum dan tidak ingin lagi menangis.

Ini memang sulit, tapi aku percaya aku bisa, karena biasanya aku selalu bisa. Tapi kali ini, Tuhan, aku ingin didengar. Aku ingin dimengerti. Aku berada di ambang kerapuhan, dan di saat yang sama aku ingin tahu sejauh mana aku bisa bertahan, apakah aku tegar dan mampu melewati semua ini.

"Ya Allah, aku lelah. Aku ingin pulang. Tunjukkan jalan pulang."

Tuhan, aku sudah lelah dengan kemunafikan orang-orang di dunia ini. Aku capek harus berusaha menjadi apa yang mereka mau. Aku bosan hidup dalam kepura-puraan. Aku hanya ingin tidur, tidur yang panjang, untuk bisa bersama-Mu. Aku ingin pulang ke tempat-Mu yang nyaman, indah, tanpa kebohongan, tanpa kemunafikan, tanpa kepura-puraan. Tanpa orang-orang yang memaksaku bertindak di luar kemauanku.

Tuhan, aku ingin pulang. Aku ingin menghampiri-Mu dengan senyum yang tulus dan ucapan terima kasih, karena telah membawa ku ke kehidupan yang asli tanpa lakon di dalamnya. Aku ingin pulang dan melihat hamba-hamba-Mu yang bersedia menangis dan bersedih untukku.

Dan Tuhan, aku tahu Kau mendengarnya. Aku hanya ingin pulang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kembali Tersenyum

Sosok Yang Aku Tunggu

Titik Akhir Berpasrah: Aku Pamit