Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2024

Kejar Ridho Allah

"Kalo udah ngerasain nikmatnya duduk sama orang-orang sholeh. Ga kajian selama seminggu, rasanya rindu banget ya?" "Kalo ga punya kesempatan untuk hadir dikajian, rasanya sedih banget. Apa Allah marah ya? Makanya ga kasih izin ikut kajian? Sebagain orang mungkin mikir kajian cuma duduk dengerin cemarah aja, tapi ga hanya itu. Bagi aku kajian juga jadi tempat terbaik setelah menyibukkan diri sama dunia, karena dikajian aku bisa pikir waras, 'kemarin langkahnya kejauhan ga ya?' Rasanya bersyukur masih Allah pilih jadi manusia yang tau arah pulang. Walaupun kadang capek dikit ngeluh pengen pulang, seolah lupa diri kalo dosa setumpuk. Aku juga nemuin alasan kenapa harus hidup lebih lama, saat ketemu sama orang-orang yang sibuk melakukan banyak hal untuk dapetin cintanya Allah. Kayak, 'Lin, liat tuh mereka di uji abis abisan tapi ga pernah nunjukin amarahnya sama Allah. Ga pernah kecewa atas takdir Allah, mereka justru ga pernah bosen untuk cari ridhonya Allah. Ja...

Rindu Ini Akan Berakhir di Pertemuan

Hei, kamu gimana kabarnya? Hari-harimu berat nggak sih belakangan ini? Atau kamu lagi sibuk banget sampai aku ngerasa kayak nggak kebagian waktu? Apa mungkin kamu lagi tenggelam sama buku-buku dan teori yang bikin kamu harus begadang tiap malam? Semoga aja semuanya lancar ya. Jangan khawatir, di sini ada aku, si tukang doa handal buat kebaikanmu. Aku lagi duduk di pojokan favoritku, tempat biasa aku melamun. Hari berganti jadi siang, terus malam, terus gitu-gitu aja. Tapi rinduku? Nggak pernah ganti. Tetap kamu. Selalu kamu. Entah kenapa rindu kejam banget ya. Kayak nyangkut di setiap sudut pikiranku. Kadang aku senyum sendiri kebayang wajahmu. Nanti, kalau kita udah ketemu, aku pengen cerita banyak soal rindu yang nggak habis-habis ini. Tapi lucunya, aku malah ngerasa pas ketemu nanti, mungkin aku bakal diam aja. Cuma pengen dengerin ceritamu. Pengen lihat matamu, senyummu, dan dengerin kamu cerita sambil bersandar di bahumu. Itu aja. Sampai hari itu tiba, aku bakal sabar dulu. Karena...

Saat Kesedihan dan Kehampaan Melanda.

Pasti akan ada saat di mana kamu hanya ingin merasa sendiri. Saat di mana kamu merasa hidupmu tak lagi berarti. Kamu enggan bersosialisasi, hanya ingin menenangkan diri sambil menikmati sepi. Pada saat itu, langit tampak abu-abu, seperti perasaanmu. Terkadang kita merasa bahwa hidup adalah suatu kesalahan. Kamu merasa tidak membutuhkan teman atau keluarga, dan mulai membenci hidupmu tanpa alasan yang jelas. Hidup terasa berat bila harus selalu berusaha sendiri. Dari luar, orang mungkin melihatmu baik-baik saja, tapi di dalam, kamu tidak menemukan kebahagiaan. Kamu terus berpikir: Apa yang salah? Kenapa bisa begini? Apa yang harus aku lakukan? Meskipun mencari jawaban, kamu tak juga menemukannya. Ketika kamu berada di fase ini, renungkan hal-hal berikut ini :  Saat merasa sedih dan hampa tanpa tahu penyebabnya, kamu tidak bisa menjelaskannya dengan kata-kata. Mungkin kamu sedang lelah. Jangan menyerah, tarik nafas dalam-dalam, lepaskan. Biarkan hari ini hanya untuk bernafas dan bert...

Aku Butuh Kamu, Penawarku.

Terkadang, aku sendiri nggak sadar kalau hubungan kita sudah bisa bertahan sampai sekarang. Hubungan yang menurut teman-temanku agak "absurd", karena nggak jelas juga mau dibawa ke mana. Jangankan mereka, aku pun sering kali bingung, hubungan ini bakal gimana. Udah banyak cobaan datang dan pergi, bahkan kadang dari kita sendiri. Tapi aku masih coba bertahan, karena aku yakin kalau hubungan yang kuat nggak akan goyah cuma karena masalah kecil, kan? Kita saling percaya, ya? Tapi, ada kalanya rasa curiga itu datang juga. "Lo yakin dia nggak punya temen deket cewek di sana?" Ya, siapa yang nggak cemas sih, apalagi kalau kita terpisah jauh gini. Aku akui, aku sering curiga dan pertanyaan-pertanyaan itu selalu muncul. Apa dia beneran setia? Apa dia cuma fokus ke aku? Maaf ya, sayang, aku cuma takut banget masuk ke perangkap yang sama lagi. Tapi aku tetap berusaha percaya padamu. Aku percaya sama apa yang kau katakan, dan aku tahu kunci kita adalah saling percaya. Meskipun...

Menunggu Waktu

Malam selalu identik dengan rindu, tapi rindu itu nggak selalu tentang masa lalu, kan? Setiap malam datang, sunyi selalu menemani. Rindu itu selalu ada, nggak jarang aku kirimkan ke bintang malam. Tapi, rindu itu nggak selalu tentang kenangan lama. Aku merindukan rasa yang bikin hati tegang, yang bikin semangat buat berjuang mendapatkan sesuatu. Aku penasaran, apakah ini saatnya membuka hati untuk hal baru, yang bisa mengisi hidupku dengan lebih berwarna? Bukan berarti aku nggak bahagia selama ini, cuma, kadang aku ingin merasa dibutuhkan, dinanti, dan diprioritaskan. Menjadi single bertahun-tahun nggak bikin aku merasa kesepian sih, tapi belakangan ini, aku mulai merindukan rasa yang biasa disebut pacar. Mau dirindukan, diajak berbagi, dan merasa ada yang peduli. "Apakah ini waktunya?" Pertanyaan itu terus muncul belakangan ini. Tapi, mulai dari mana ya? Kadang rasanya sama kayak lagu Kunto Aji, "Terlalu Lama Sendiri." Terlalu lama sendiri kadang bikin otak jadi st...