Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2023

Menangis dalam Proses

Kita akan bertemu dengan berbagai macam orang dalam hidup ini, tapi tentang aku, aku tidak akan sia-siakan waktuku. Jika kamu pasangan hidupku, aku akan bersabar, tapi jika kamu tak bisa menghargai keberadaanku dan memilih pergi, aku akan membuka pintu untukmu, tanpa ragu. Jika kamu temanku, aku paham jika ada ketidaknyamanan, tapi jika kamu pergi dengan cara yang buruk, aku pun tidak akan berpaling lagi, karena aku akan tetap menjadi diriku, menghargai siapa yang ada di sekitarku. Dan jika mereka memilih pergi, itu bukan urusanku, kecuali memang aku yang tidak pantas. Yang pasti, aku percaya bahwa hanya Tuhan yang bisa mengarahkan jalan hidupku. Sayang sekali, kesempatan untuk mengenalku hanya sekali, dan aku tidak akan kembali. Aku telah membaca banyak buku yang sama, namun tak pernah menemukan akhir yang berbeda. Begitu juga hidup ini, selalu sama, tak bisa diubah. Kecuali kamu ingin berlelah-lelah, menulis ulang cerita ini, menghapus beberapa bagian yang tak berguna, atau malah men...

Doa Seorang Hamba

Ya Allah, aku ini pendosa, Setiap langkah yang kuambil, setiap nafas yang kuhela, Semua penuh dengan dosa. Ya Allah, aku terlalu jauh dari jalan-Mu, Aku alpa dalam nikmat dunia, leka dengan kesenangan sementara. Aku tahu, aku banyak salah, banyak silap, Tapi tetap, aku terus jatuh dalam dosa yang sama, berulang-ulang. اللهم لا تكلني إلى نفسي طرفة عين Ya Allah, jangan biarkan aku bersandar pada diriku sendiri, Walau sekejap cuma, kerana aku ini lemah, Mudah tergoda dengan dunia yang sementara ini. Aku mencoba, ya Allah, tapi hatiku selalu gagal. Aku jatuh, aku bangun, aku coba lagi, Tapi kadang, rasanya seperti aku tidak akan pernah cukup. Aku sujud dalam sepi, berharap kau masih mendengarku. Aku menangis dalam doa, bukan karena aku tak redha, Tapi karena aku takut-takut Kau sudah tak mahu pandang aku lagi. Ya Allah, aku malu. Terlalu banyak nikmat yang Kau beri, Tapi terlalu banyak juga dosa yang aku kumpul. Aku tahu aku tidak layak meminta, Tapi tetap, aku di sini, memohon ampunan dan...

Menanti Bahu Untuk Bersandar

Kadang aku iri melihat orang-orang di sekitarku. Mereka duduk bersama teman-temannya, tertawa, melihat bintang, berbagi cerita. Sementara aku… aku cuma bisa bertanya-tanya, "Tuhan, adakah satu orang yang Kau simpan untukku di luar sana?" Saat depresi datang lagi, rasanya aku cuma butuh satu hal: hati yang benar-benar mau mendengarkan. Tapi, apakah ada seseorang yang benar-benar mengerti? Aku sering terlihat ceria, penuh tawa. Teman-temanku selalu bilang aku orangnya seru, mudah diajak ngobrol. Tapi, sejujurnya, itu cuma caraku menyembunyikan semua rapuh di dalam. Aku bahkan lupa kapan terakhir kali aku tertawa dari hati, bukan sekadar untuk menghibur diri sendiri. Hidupku sebenarnya ramai. Ada banyak teman yang bercerita, berbagi kisah. Tapi anehnya, aku merasa kosong. Nggak ada satu pun dari mereka yang benar-benar tahu ceritaku. Kadang aku cuma butuh satu pelukan hangat. Bahu untuk bersandar. Tapi, kapan ya giliran aku? Mungkin aku nggak pernah benar-benar bicara, karena ak...