Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2019

Sampai Kapan?

Hai, inilah pertanyaan yang tak henti-hentinya menghanyutkan pikiranku—hingga berujung pada menyalahkan diri sendiri. Andai kamu tahu, jika memang kejadian itu adalah salahku, maka akulah orang paling bodoh yang tidak sengaja meluapkan emosi yang terlalu besar. Mungkinkah itu yang membuatku terlihat begitu buruk di matamu? Aku tahu, lidah ini lebih tajam daripada mata pisau, dan tanpa sadar, aku telah menyayat perasaanmu. Tapi percayalah, aku tidak pernah ingin menyakitimu. Tidak pernah sekalipun. Kamu tahu bagaimana aku. Kamu sudah lama mengenalku, sudah begitu sering menghadapi amarahku yang kadang muncul tanpa alasan. Kamu telah bersabar selama ini, namun mungkin inilah batasnya. Mungkin ini saat di mana kesabaranmu benar-benar habis. Dan sekarang, aku tidak bisa melakukan apa-apa selain menyesali semuanya dalam sunyi. Waktu berjalan satu arah, tak pernah bisa kembali. Aku hanya berharap diamnya kamu bukan berarti kepergian. Aku ingin percaya bahwa kamu hanya butuh waktu, bukan bena...